Persiapan Benih :
Pemeliharaan :
Apabila lele menunjukkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, kemudian kondisi tersebut harus segera diubah, misalnya :
- Ambil wadah (ember/Waskom) 3 buah, wadah pertama isi dengan air 10 liter ditambah formalin 10 mg atau alcohol 70% 100 ml, wadah kedua isi air 10 liter dan tambahkan ROTER 10 tutup yg sudah diberi gula 3-4 sendok, wadah ketiga isi dengan air bawaanya benih separuh wadahnya.
- Pertama masukan benih lele ke wadah pertama selama 5 menit, kemudian masukan ke wadah kedua selama 15 menit, selanjutnya masukan kewadah ketiga
- Sewaktu di wadah air ketiga isikan segayung segayung air dari kolam yg sudah dipersiapkan sebelumnya, lakukan selang 5-10 menit setiap pengisian, lakukan sampai isi wadah luber dan airnya keluar
- Setelah 30 menit – 1 jam baru masukan benih lele tsb ke kolam dengan perlahan pada sore hari.
- Hari 1 – 10 beri pakan dari campuran Pelet 781 30%, dedak halus 35% dan ampas tahu kering 35% dan ROTER 10 tutup (untuk bahan 1 kwintal)
- Berikan pakan pagi jam 9, sore jam 4-5, malam jam 7-8
- Pemberian pakan cukup 3-5% dari total bobot benih lele
- Hari ke 11 – 30 komposisi pakan masih sama hanya saja pellet 781 ganti dengan pellet 782, pemberian pakan 10% dari total bobot lele sehari 3 kali
- Hari ke 31 – 45 komposisi pakan 30% pellet 782, 20% kepala ayam, 25% dedak halus, 25% ampas tahu kering. Berikan 10% dari total bobot lele sehari 3 kali
- Kepala ayam direbus sampai matang kemudian giling sampai halus kemudian campurkan dengan bahan spt di no 5 (untuk 1 kwintal larutan ROTER 10 tutup)
Pemeliharaan :
- Sebaiknya jika musim hujan kolam dinaungi dengan plastic bening, sehingg air hujan tidak masuk ke kolam.
- Sebaiknya air masukan tetap terjaga (untuk kolam ukuran 6x8 m besar pipa cukup 1” -1.5” )
- Berikan Potongan bambu/pipa ½ m atau 1 m untuk tempat berlindungnya lele banyaknya disesuaikan dengan kolam
- Jika ada akan lebih baik jika diberikan eceng gondok sepertiga dari luas kolam.
- Penyakit karena bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla. Gejala: lele yang terkena bakteri ini: warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan. Lele bernafas megap-megap di permukaan air. Pencegahan: lingkungan harus tetap bersih, termasuk kualitas air harus baik. Pengobatan: melalui makanan antara lain pakan dicampur Terramycine dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari, diberikan selama 7-10 hari berturut-turut atau dengan Sulphonamid sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari.
- Penyakit tuberculosis yang disebabkan bakteri Mycobacterium fortoitum. Gejalanya: tubuh ikan berwarna gelap, perut bengkak (karena tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa). Posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan sirip. Pengendalian: memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam. Pengobatan: dengan Terramycin dicampur dengan makanan 5-7,5 gram/100 kg ikan/hari selama 5-15 hari.
- Penyakit karena jamur/candawan Saprolegnia. Penyebab: jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah. Gejala: ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Penyerangan pada telur, maka telur tersebut diliputi benang seperti kapas. Pengendalian: benih gelondongan dan ikan dewasa direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5-3 ppm selama 30 menit dan telur direndam Malachyte Green Oxalate 0,1-0,2 ppm selama 1 jam atau 5-10 ppm selama 15 menit.
- Penyakit bintik putih dan gatal (Trichodiniasis) Penyebab: parasit dari golongan Ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal kuda, disebut Ichthyophthirius multifilis. Gejala: ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air; terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang; ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam. Pengendalian: air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya. Pengobatan: dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan formalin 25 cc/m3 dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12-24 jam, kemudian ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah 3 hari
- Penyakit cacing Trematoda. Biasanya penyakit yang Menyerang dalam budidaya lele sangkuriang di koam terpal. Penyebab: cacing kecil Gyrodactylus dan Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan cacing Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip. Gejala: insang yang dirusak menjadi luka-luka, kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu. Pengendalian: 1 direndam formalin 250 cc/m3 air selama 15 menit; 2 Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam; 3 menyelupkan tubuh ikan ke dalam larutan Kalium Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ±30 menit; 4 memakai larutan NaCl 2% selama ± 30 menit; 5 dapat juga memakai larutan NH4OH 0,5% selama ±10 menit.
- Parasit Hirudinae. Penyebab: lintah Hirudinae, cacing berwarna merah kecoklatan. Gejala: pertumbuhannya lambat, karena darah terhisap oleh parasit, sehingga menyebabkan anemia/kurang darah.Pengendalian: selalu diamati pada saat mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5 ppm.
Apabila lele menunjukkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, kemudian kondisi tersebut harus segera diubah, misalnya :
- Bila suhu terlalu tinggi, kolam diberi peneduh sementara dan air diganti dengan yang suhunya lebih dingin.
- Bila pH terlalu rendah, diberi larutan kapur 10 gram/100 l air.
- Bila kandungan gas-gas beracun (H2S, CO2), maka air harus segera diganti.
- Bila makanan kurang, harus ditambah dosis makanannya
No comments:
Post a Comment
dimohon komentar yang layak