embuat larutan untuk menguraikan sampah kotoran lele dan sisa makanan
lele pellet yang masih tertinggal di dalam kolam. Larutan terdiri dari
Biakan Bakteri Buatan sendiri 250 ml ditanbah gula 2 sdm ditambah air
bersih 100 ml, lalu didiamkan selama minimal 5 jam untuk mengaktifkan
bakterinya, yang mungkin sedang istirahat. Waktu pembiakan 5 jam ini
saya peroleh dari waktu standar Aqua Simba buatan ITB, dan saya coba
jadikan standar waktu pengaktifan pembiakan bakteri. Dalam kasus ini,
pengaktifan larutan saya mula jam 15.00 dan dimasukkan wadah plastik
tertutup dan dibiarkan semalaman.
Larutan pengurai limbah dari Biakan Bakteri Buatan Sendiri (B3S) akan diceburkan ke kolam besok pagi satu jam sesudah lele sarapan. Dengan asumsi, setelah bakteri aktif, diceburin ke kolam, kena sinar matahari, bakteri akan mulai menguraikan limbah kotoran lele dan sisa makanan yang tenggelam ke dasar kolam, serta sisa bangkai kecebong dls.
Asumsi ini bisa salah karena saya tidak punya dasar ilmiah alias gak punya ilmunya, jadi dicoba saja dulu, diamati, dievaluasi, kalau salah ya dibenerin. Sambil nyari ilmunya.
Disini saya mencoba untuk memanfaatkan kandungan muatan local dalam budidaya lele ini, supaya lele yang saya hasilkan mendekati ke arah organik. Penggunaan bahan kimia sintetis atau apapun namanya saya coba hindari, supaya lele yang ada menjadi tahan banting alamiah, atau dengan ramuan herbal saja.
Referensi yang saya peroleh adalah kalau EM-4 bisa digunakan untuk mengurai limbah kolam dan bisa digunakan untuk menguraikan sampah organik menjadi pupuk. Kemudian dari pengalam empiris para petani diberbagai daerah memanfaatkan sumber daya alami yang ada disekitarnya dan bisa menghasilkan biakan bakteri sendiri yang ternya juga bisa digunakan untuk menguraikan sampah organik menjadi pupuk organik, maka saya mencoba meberanikan diri menggunakan biakan bakteri buatan sendiri untuk diaplikasikan sebagai pengurai limbah kotoran ikan, dalam hal ini lele, dan sisa makanan, pellet dalam air. Bismillah.
Gb-01. Biakan Bakteri Buatan Sendiri
Gb-02. Larutan Pengurai Limbah Kolam B3S
Spirit saya menggunakan bahan yang ada disekitar kita adalah untuk memotivisir teman-2 peternak lele dan ikan untuk memanfaatkan resources yang ada disekitarnya yang telah dikaruniakan Allah kepada kita semua. Dengan demikian akan mendekatkan kita kepada alam dan Allah sebagai Penciptanya.
30 Mei 2011
Pelet dicampur dengan larutan jakucur. Larutan ini berbahan Jahe, Kunyit (Kunir/Koneng) dan Kencur/Cikur. Bahan-bahan tersebut diparut, ditambah 4 sdm air bersih, diperas, ditampung dalam wadah. Karena penggunaannya paling 2-3 sdm per-penyampuran, sisanya bisa disimpan dalam kulkas. Bahan-bahan tersebut masing-masing 100 gram (1 ons), bisa digunakan sampai dengan 1 minggu. Campuran saya selang-seling dengan kombucha setiap satu minggu.
Gb-03. Larutan Jakucur
Gb-04. Pelet dicampur larutan jakucur
Larutan B3S pengurai limbah diceburkan ke kolam 1 jam setelah lele sarapan. Supaya lele cukup mencerna makanannya dan tahan mendapatkan tambahan bahan penguat baru. Dengan B3S ini saya harapkan berfungsi sebagai pupuk plankton. Dengan dipupuk secara rutin maka diharapkan jumlah plankton dalam air memadai sehingga, mestinya ngirit asupan makanan tambahan.
Air kolam dijaga ketinggiannya sekitar 40 cm dari permukaan tanah. Kalau hujan deras selama satu jam, berturut-turut selama 3-4 hari maka kolam yang permukaannya hanya 2 m2 ternyata bisa menampung tambahan air hujan sebanyak kurang lebih 100 Liter. Kalau dibiarkan, dengan konstruksi yang ada dikawatirkan kolam akan ambruk.
Pengurangan dilakukan sambil olah raga, yaitu air diambil menggunakan gayung dan dimasukkan timba, dibuang ke selokan. Lumayan tangan berayun 100 kali, dan otot meregang 10 kali mengangkat timba 10 literan.
Lele ke-3 ku mati setelah 1.5-2 jam kolam diceburin larutan B3S, wah ada beberapa kemungkinan kenapa lele mati meski hanya 1 ekor
Larutan pengurai limbah dari Biakan Bakteri Buatan Sendiri (B3S) akan diceburkan ke kolam besok pagi satu jam sesudah lele sarapan. Dengan asumsi, setelah bakteri aktif, diceburin ke kolam, kena sinar matahari, bakteri akan mulai menguraikan limbah kotoran lele dan sisa makanan yang tenggelam ke dasar kolam, serta sisa bangkai kecebong dls.
Asumsi ini bisa salah karena saya tidak punya dasar ilmiah alias gak punya ilmunya, jadi dicoba saja dulu, diamati, dievaluasi, kalau salah ya dibenerin. Sambil nyari ilmunya.
Disini saya mencoba untuk memanfaatkan kandungan muatan local dalam budidaya lele ini, supaya lele yang saya hasilkan mendekati ke arah organik. Penggunaan bahan kimia sintetis atau apapun namanya saya coba hindari, supaya lele yang ada menjadi tahan banting alamiah, atau dengan ramuan herbal saja.
Referensi yang saya peroleh adalah kalau EM-4 bisa digunakan untuk mengurai limbah kolam dan bisa digunakan untuk menguraikan sampah organik menjadi pupuk. Kemudian dari pengalam empiris para petani diberbagai daerah memanfaatkan sumber daya alami yang ada disekitarnya dan bisa menghasilkan biakan bakteri sendiri yang ternya juga bisa digunakan untuk menguraikan sampah organik menjadi pupuk organik, maka saya mencoba meberanikan diri menggunakan biakan bakteri buatan sendiri untuk diaplikasikan sebagai pengurai limbah kotoran ikan, dalam hal ini lele, dan sisa makanan, pellet dalam air. Bismillah.
Gb-01. Biakan Bakteri Buatan Sendiri
Gb-02. Larutan Pengurai Limbah Kolam B3S
Spirit saya menggunakan bahan yang ada disekitar kita adalah untuk memotivisir teman-2 peternak lele dan ikan untuk memanfaatkan resources yang ada disekitarnya yang telah dikaruniakan Allah kepada kita semua. Dengan demikian akan mendekatkan kita kepada alam dan Allah sebagai Penciptanya.
30 Mei 2011
Pelet dicampur dengan larutan jakucur. Larutan ini berbahan Jahe, Kunyit (Kunir/Koneng) dan Kencur/Cikur. Bahan-bahan tersebut diparut, ditambah 4 sdm air bersih, diperas, ditampung dalam wadah. Karena penggunaannya paling 2-3 sdm per-penyampuran, sisanya bisa disimpan dalam kulkas. Bahan-bahan tersebut masing-masing 100 gram (1 ons), bisa digunakan sampai dengan 1 minggu. Campuran saya selang-seling dengan kombucha setiap satu minggu.
Gb-03. Larutan Jakucur
Gb-04. Pelet dicampur larutan jakucur
Larutan B3S pengurai limbah diceburkan ke kolam 1 jam setelah lele sarapan. Supaya lele cukup mencerna makanannya dan tahan mendapatkan tambahan bahan penguat baru. Dengan B3S ini saya harapkan berfungsi sebagai pupuk plankton. Dengan dipupuk secara rutin maka diharapkan jumlah plankton dalam air memadai sehingga, mestinya ngirit asupan makanan tambahan.
Air kolam dijaga ketinggiannya sekitar 40 cm dari permukaan tanah. Kalau hujan deras selama satu jam, berturut-turut selama 3-4 hari maka kolam yang permukaannya hanya 2 m2 ternyata bisa menampung tambahan air hujan sebanyak kurang lebih 100 Liter. Kalau dibiarkan, dengan konstruksi yang ada dikawatirkan kolam akan ambruk.
Pengurangan dilakukan sambil olah raga, yaitu air diambil menggunakan gayung dan dimasukkan timba, dibuang ke selokan. Lumayan tangan berayun 100 kali, dan otot meregang 10 kali mengangkat timba 10 literan.
Lele ke-3 ku mati setelah 1.5-2 jam kolam diceburin larutan B3S, wah ada beberapa kemungkinan kenapa lele mati meski hanya 1 ekor
No comments:
Post a Comment
dimohon komentar yang layak