Klasifikasi : Nematoda
Nama umum : Microworm
Nama ilmiah : Panagrellus redivivus
Jangka usia : Microworm umumnya hidup 20-25 hari dan dapat mulai bereproduksi di usia 3 hari dan mampu menghasilkan 40 keturunan dalam sehari.
Perlengkapan
Microworm merupakan pakan alami yang sangat baik bagi anakan ikan dan sangat mudah dikembangkan. Microworm cenderung berwarna putih dan berukuran sekitar 3mm. Microworm sangat baik untuk pakan pertama bagi anakan ikan live-bearer yang cenderung memiliki ukuran lebih besar, dan sangat baik untuk pakan kedua bagi anakan ikan egg laying yang cenderung lebih kecil.
Nama umum : Microworm
Nama ilmiah : Panagrellus redivivus
Jangka usia : Microworm umumnya hidup 20-25 hari dan dapat mulai bereproduksi di usia 3 hari dan mampu menghasilkan 40 keturunan dalam sehari.
Perlengkapan
- Wadah kedap air sekaligus kedap udara dengan ukuran apa saja; wadah transaparan lebih diinginkan untuk mempermudah melihat perkembangan populasi cacing, misal gelas plastik, wadah makanan kecil, stoples plastik, dll
- Media pertumbuhan. Media pertumbuhan diharapkan merupakan bahan yg mengandung karbohidrat tinggi, atau dengan kata lain memiliki kandungan karbon (C) yang lebih besar dibandingkan kandungan nitrogen (N) – rasio C/N. Misal: berbagai jenis tepung (meal) seperti tepung jagung, tepung tapioka, tepung terigu; berbagai umbi-umbian, seperti kentang, ubi, singkong, jagung, bengkoang; dan berbagai makanan instan seperti sereal, oatmeal, makanan bayi.
- Ragi. Kamu bisa menggunakan ragi tape, ragi tempe, atau ragi roti instan Fermip*n.
Metode Kultur
Microworm merupakan pakan alami yang sangat baik bagi anakan ikan dan sangat mudah dikembangkan. Microworm cenderung berwarna putih dan berukuran sekitar 3mm. Microworm sangat baik untuk pakan pertama bagi anakan ikan live-bearer yang cenderung memiliki ukuran lebih besar, dan sangat baik untuk pakan kedua bagi anakan ikan egg laying yang cenderung lebih kecil.
Microworm mudah terlihat karena mereka menggeliat di atas permukaan media dan merayap di sisi permukaan wadah.
- Pertama, masukkan media ke dalam wadah kira-kira hingga mencapai ketebalan 5-10mm. Kemudian tambahkan air (air hangat lebih baik) dan aduk hingga media merata hingga jadi pasta (sedikit basah tetapi tidak berair). Gunakan sumpit atau garpu agar mudah. Ratakan permukaan media dan bersihkan media yang belepotan di pinggir wadah.
pasta
- Agar permukaan media benar-benar merata dan tekstur jadi lebih baik, maka media dapat dimasukkan ke dalam kulkas selama beberapa jam. Sebelum media dapat digunakan, keluarkan media dan didiamkan sementara agar suhu dingin lepas. Akan tetapi, proses pendinginan ini dapat di-skip jika merasa terlalu merepotkan.
- Kemudian siapkan ragi kering. Masukkan 1-2 sdt ragi dalam gelas atau mangkuk, dan siram dengan air hangat untuk mengaktifkannya (sesuaikan jumlahnya dengan banyak dan besar wadah yang akan kamu buat).
- Terakhir, siramkan sedikit demi sedikit larutan ragi keatas media. Siramkan hingga larutan ragi memiliki ketinggian 1-2mm diatas media. Disinilah sebenarnya kegunaan proses pendinginan (agar media menjadi rata dan membentuk tekstur yg liat) sehingga larutan ragi tepat/ sesuai takaran yang dibutuhkan.
- Berikutnya, tambahkan starter microworm diatas media kultur. Microworm akan mudah menyebar melalui genangan larutan ragi. Tutup wadah dengan rapat hingga udara bebas tidak dapat masuk.
- Kultur harus disimpan di lokasi yang sejuk dengan temperatur kira 26 Celcius, dan mendapat cahaya yang baik. Dengan temperatur yang lebih hangat diketahui dapat memperoleh hasil yang lebih cepat dan besar, akan tetapi usia media menjadi lebih singkat.
- Jika semua persiapan benar, dalam waktu 3-5 hari kita akan dapat melihat cacing-cacing yang merayap di sisi permukaan wadah yang menandakan kultur berhasil. Selain itu, indikasi lainnya ialah media akan mengeluarkan aroma ragi segar (seperti yogurt) jika membuka tutupnya.
- Setiap beberapa hari sekali (2-3 hari sekali), kita wajib membuka tutup agar gas CO2 yang terakumulasi keluar dan udara segar masuk. Jika CO2 tidak dibebaskan, dikhawatirkan akan membuat microworm mati lemas di dalam wadah
Media dengan cara ini dapat bertahan hingga 3-4 minggu. Jika media mulai
mengeluarkan bau tengik, kamu hanya perlu memulai kultur kembali dengan
memindahkan bibit ke dalam wadah yang berbeda. Dengan cara yang sama
pula, kamu dapat memperbanyak kultur kamu hingga tak terbatas.
Dengan kemudahan kultur seperti ini, sebanyak apapun jumlah anakan ikan yang kamu miliki bukanlah masalah^^
Kultur microworm yang sehat
Pemanenan
Sapukan seluruh microworm yang merayap di sisi permukaan wadah dengan
jari, cotton bud, atau kuas. Microworm dapat langsung diberikan pada
anakan ikan.
Massa microworm yang pekat
Indikasi kultur microworm berdasarkan usia media
PERTANYAAN:
Mengapa wadah tidak diberi akses (lubang) udara?
Setiap orang memiliki tekniknya sendiri-sendiri, kenyataannya beberapa
orang menyarankan hal tersebut. Apa yang saya tuliskan disini ialah
teknik yang memberikan hasil terbaik untuk saya pribadi.
Ada dua alasan saya tidak membuat akses udara, yaitu [1] untuk membatasi
proses penguapan sehingga media tidak cepat mengering, dan [2] agar
udara yang keluar/masuk dapat terkendali, diketahui udara bebas dapat
menularkan bibit jamur yang dapat mengagalkan kultur. Dengan tidak
membiarkan proses penguapan dan bibit jamur masuk, usia media kultur
dapat lebih panjang.
Mengapa ragi perlu disiramkan diatas media?
Microworm merupakan nematoda yang hidup dalam habitat dengan lingkungan
cenderung asam (sour paste nematode). Ragi membantu menciptakan
lingkungan yang sesuai bagi perkembangan microworm..
Penambahan ragi pada bagian atas media juga berfungsi sebagai penghambat
perkembangan jamur pada media. Ragi mencegah pertumbuhan jamur dengan
menutupi seluruh media, ragi menciptakan persaingan ruang dan makanan
dengan jamur. Tutup yang kedap udara dan seluruh permukaan tergenangi
oleh larutan ragi tidak memberikan kesempatan bagi jamur untuk
berkembang yang dapat mengagalkan kultur.
No comments:
Post a Comment
dimohon komentar yang layak